Kemitraan Publik-Swasta untuk Menurunkan Prevalensi Stunting di Sintang, Kalimantan Barat

 

Sekelompok pegawai negeri sipil memegang buku rencana aksi percepatan IPM Provinsi Kalimantan Barat 2023-2025
Caption: The Nutrition Team of Senkar Nanga Dedai village during its coordination meeting to promote stunting reduction in Sintang, West Kalimantan, in May 2024.
Takarir: Tim Gizi Desa Senkar Nanga Dedai saat rapat koordinasi dalam rangka percepatan penurunan stunting di Sintang, Kalimantan Barat, pada Mei 2024.

Indonesia menargetkan penurunan prevalensi stunting ke angka 14% pada akhir tahun 2024. Upaya yang dilakukan sudah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30,8% pada 2018 menjadi 24,4% pada 2021, namun dibutuhkan upaya yang lebih intensif untuk mencapai target tahun 2024. Kalimantan Barat menghadapi tantangan signifikan dengan prevalensi stunting yang lebih tinggi dari rata-rata nasional dan menjadi salah satu provinsi prioritas percepatan penurunan stunting. Sintang, salah satu lokasi kerja USAID ERAT di Provinsi Kalimantan, merupakan kabupaten dengan angka stunting tertinggi di provinsi tersebut yaitu 38,2% pada 2021. Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 18,7% pada 2022, kabupaten tersebut juga masih belum mencapai target nasional. Kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah desa dan sektor swasta, menjadi kunci dalam percepatan penurunan stunting.

Pada 2023, USAID ERAT mendukung Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk menyelenggarakan kompetisi Kewirausahaan Sosial untuk Negeri (WiNNER) di enam provinsi yang didukung ERAT, termasuk Kalimantan Barat. WeCare.id, sebuah wirausaha sosial dengan kantor pusat di Jakarta dan didirikan pada tahun 2016, terpilih sebagai salah satu dari tiga finalis WiNNER untuk provinsi tersebut. Perusahaan ini berkomitmen untuk mengurangi angka stunting melalui pemberdayaan masyarakat, intervensi yang inovatif, dan penggalangan dana. Melalui fasilitasi USAID ERAT, WeCare.id menjalin kerja sama dengan Pemkab Sintang. Keduanya menyelaraskan misi dan kebutuhan mereka dan sepakat untuk berkolaborasi dalam isu stunting.

WeCare.id dan Pemkab Sintang meresmikan kerja sama mereka melalui pembuatan nota kesepahaman (memorandum of understanding, MoU) pada pertengahan Oktober 2023. MoU ini menjabarkan ruang lingkup dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam kolaborasi tersebut. WeCare.id kemudian bekerja sama dengan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), sebuah asosiasi pemkab yang didirikan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). LTKL direkrut karena memiliki tim lapangan untuk mendukung pelaksanaan program di tingkat desa. Kolaborasi antara Pemkab Sintang, WeCare.id, dan LTKL ini merupakan pendekatan baru untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting dengan memobilisasi dan mengoptimalkan sumber daya gabungan mereka.

Pelaksanaan program kerja sama tersebut berfokus pada tiga desa di tiga kecamatan yaitu Desa Nanga Dedai, Desa Jaya Mentari, dan Desa Sekujam Timbai. Ketiga desa tersebut terdaftar sebagai desa prioritas penanggulangan stunting pada 2024 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sintang. Melalui serangkaian diskusi, ketiga pihak mengembangkan program penurunan stunting secara kolaboratif. Program ini diberi nama Desa Berdaya, Generasi Maju, atau disingkat Daya Gema, dan bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stunting.

WeCare.id kemudian memanfaatkan platform penggalangan dana mereka untuk mengumpulkan dana dari individu dan perusahaan swasta. Mereka menggunakan media sosial, khususnya Instagram, dan membuat sebuah portal donasi khusus (https://wecare.id/generasimaju) untuk menggalang dana. Upaya ini berhasil mengumpulkan Rp26,75 juta dari 316 donatur individu. Selain itu, WeCare.id juga mendapatkan bantuan dari lima perusahaan swasta—Equity Initiatives, Indofood, PT Tentang Anak Bahagia, eFishery, dan Paragon—dengan total Rp662,5 juta untuk mendukung Program Daya Gema.

Bekerja sama dengan LTKL, WeCare.id melakukan survei awal di tiga desa tersebut. Mereka melakukan wawancara kepada pejabat desa, petugas kesehatan, dan kader masyarakat untuk memahami kondisi terkini para bayi, balita, ibu hamil, dan perempuan muda di ketiga desa. LTKL kemudian memfasilitasi serangkaian diskusi tingkat desa, atau rembug stunting pada Maret-Mei 2024. Rangkaian diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat desa, tokoh agama, guru, kader masyarakat, petugas kesehatan, dan perwakilan masyarakat untuk mengembangkan program peningkatan gizi di desa serta mengonfirmasi hasil survei awal. Berdasarkan hasil diskusi, para pihak terkait kemudian sepakat untuk membentuk Tim Gizi di setiap desa dan memilih budidaya ikan lele sebagai potensi sumber asupan gizi lokal.

Takarir: Pelatihan pembuatan kolam budidaya ikan lele di Desa Senkar Nanga Dedai, Sintang, Kalimantan Barat, pada Mei 2024.


Tim Gizi Desa Nanga Dedai dan Desa Sekujam Timbai telah memilih lokasi untuk membudidayakan sekitar 3.000 ekor ikan lele. Tim tersebit mengelola budidaya ikan lele dengan menyimpan sekitar 30% ikan yang mereka panen, sementara 70% sisanya didistribusikan ke warga desa untuk meningkatkan asupan gizi. Bekerja sama dengan LTKL dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sintang, WeCare.id memberikan pelatihan teknis dan bisnis tentang budidaya ikan lele kepada Tim Gizi kedua desa tersebut pada bulan Juni 2024. Pelatihan serupa untuk desa Sekujam Timbai dijadwalkan pada bulan Juli 2024.

Meskipun program Daya Gema saat ini hanya diimplementasikan di tiga desa, program ini menjadi contoh model kemitraan publik-swasta yang sukses. Melalui program ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, perusahaan sosial, organisasi masyarakat sipil, perusahaan swasta, dan donatur perorangan dapat terjalin untuk mengatasi masalah pembangunan yang genting – menurunkan prevalensi stunting dari tingkat akar rumput. Saat ini, USAID ERAT sedang merancang program serupa di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Bagikan artikel ini pada :

Artikel Terkait

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
Loading...